CLCsering disebut juga sebagai Non- Autoclaved Aerated Concrete (NAAC). Bata ringan AAC adalah beton selular dimana gelembung udara yang ada disebabkan oleh reaksi kimia, adonan AAC umumnya terdiri dari pasir kwarsa, semen, kapur, sedikit gypsum, air, dan alumunium pasta sebagai bahan pengembang (pengisi udara secara kimiawi).

Daftar isiPengertian Pelapukan FisikaJenis – Jenis Pelapukan FisikaPenyebab Pelapukan FisikaFaktor Pendukung Pelapukan FisikaContoh Pelapukan FisikaDi bumi ini teradapat beberapa jenis pelapukan antara lain pelapukan fisika, pelapukan kimia, hingga pelapukan biologi atau organik. Terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya pelapukan – pelapukan itu sendiri merupakan perpaduan proses alterasi dan fragsinasi dari batuan maupun material yang berada di permukaan bumi. Secara alami, pelapukan akan menghancurkan batuan – batuan yang ada di kesempatan kali ini, kami akan membahas secara rinci mengenai pelapukan fisika. Pelapukan ini dapat terjadi di mana saja terutama pada daerah terbuka yang memiliki akses kontak langsung dengan udara dan juga uap air. Untuk lebih jelasnya, mari kita simak pembahasan berikut fisika dapat disebut juga dengan pelapukan mekanik, yang mana merupakan peristiwa terjadinya pelapukan batuan – batuan yang terjadi karena adanya pengaruh fisik. Selain diakibatkan oleh suhu, tekanan, udara, dan kristalisasi, pelapukan fisika juga dapat disebabkan karena evolusi suhu dan sederhana, pada pelapukan fisika batuan akan berubah menjadi tanah karena adanya proses alamiah. Oleh karena beberapa faktor alami dan kondisi eksternal dari lingkungan yang mempengaruhi, batuan akan mengalami disebut pelapukan fisika, pelapukan ini tidak akan mengalami perubahan kimiawi dan kandungan mineral sekaligus, melainkan hanya kondisi fisiknya saja seperti berubah bentuk menjadi pecahan fragmen maupun kristal kecil hingga fisika dapat terjadi dengan jangka waktu yang cukup panjang. Oleh karena itu, pelapukan ini tidak akan langsung kelihatan begitu saja. Terjadinya pelapukan ini biasanya pada daerah terbuka, misalnya tanah lapang, padang pasir, hingga daerah yang terpapar langsung dengan sinar matahari dan air – Jenis Pelapukan FisikaPada umumnya, pelapukan fisika merupakan pelapukan yang dapat terjadi akibat adanya faktor fisik. Namun, yang perlu kita ketahui bahwa pelapukan fisika juga terbagi menjadi beberapa jenis antara lain sebagai ReleaseJenis pelapukan fisika yang pertama ini merupakan proses ketika batuan yang muncul ke permukaan bumi akan mencungkil atau melepaskan stres. Kemudian batuan tersebut akan menghasilkan sebuah retakan yang sejajar dengan permukaan retakan tersebut itu nantinya akan terbagi lagi menjadi lapisan – lapisan atau beberapa lembaran yang memiliki posisis sejajar dengan permukaan terbentuknya lembaran atau sheeting tersebut akan menghasilkan ketebalan lapisan yang makin tebal menjauhi permukaan. Biasanya proses pelapukan ini dapat ditemukan pada batuan beku yang letaknya dekat dengan permukaan WeatheringPelapukan salt weathering merupakan peristiwa pelapukan yang terjadi akibat perkembangan kristal pada sebuah batuan. Pertumbuhan atau perkembangan kristal ini terjadi pada pori – pori batuan dan akan mengakibatkan adanya tekanan yang cukup tinggi sehingga mendorong terjadinya kehancuran dan pecahnya Action and Hydro – FracturingJenis pelapukan fisika yang ketiga ini merupakan peristiwa yang terjadi ketika air atau semua jenis larutan tersimpan pada pori – pori atau retakan yang ada di batuan, sehingga volume akan bertambah hingga mencapai 9%.Hal tersebut pastinya akan menimbulkan tekanan yang besar dan kuat pada batuan, sehingga batuan yang ditempati cairan tersebut akan beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya pelapukan ini antara lain keberadaan pori – pori dan retakan pada sebuah batuan, keberadaan cairan yang ada di dalamnya, serta suhu yang naik turun pada waktu WeatheringPelapukan insolation weathering merupakan jenis pelapukan fisika yang terjadi karena adanya proses pemanasan dan juga pendinginan pada permukaan batuan yang disebabkan secara alami oleh fisika jenis ini sebagian besar terjadi pada wilayah dengan perbedaan suhu yang cukup Wetting and DryingPelapukan fisika yang terakhir adalah pelapukan alternative wetting and drying. Pelapukan alternative wetting and drying merupakan jenis pelapukan fisika yang dapat terjadi karena adanya penyerapan maupun pengeringan yang terjadi pada batuan dalam waktu yang Pelapukan FisikaPada umumnya pelapukan fisika dapat terjadi karena adanya pengaruh perbedaan suhu yang ada di udara, pembekuan air, air garam yang mengkristal, hingga tekanan tinggi dari faktor eksternal. Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa penyebab pelapukan fisika beserta Perbedaan Suhu di Udara yang Cukup TinggiPenyebab pertama terjadinya pelapukan fisika adalah suhu udara yang tinggi, terutama biasanya ditemukan pada wilayah dengan iklim kontinental atau disebut juga iklim kontinental memiliki suhu yang cukup tinggi pada siang hari sehingga suhu akan terasa paling panas dan menyebabkan batuan yang ada pada wilayah tersebut akan mengembang. Sedangkan ketika malam hari suhu udaranya akan berbanding terbalik dan wilayah tersebut akan terasa paling suhu menurun dan terasa dingin, batuan akan menciut atau mengkerut. Hal yang menyebabkan batuan berubah ukuran tersebutlah yang akan menimbulkan keretakan pada batuan hingga memicu pecahnya batuan Dalam Batuan Terjadi Pembekuan AirPenyebab pelapukan fisika selanjutnya adalah terjadi pembekuan air pada bagian dalam batuan. Pembekuan air yang ada dalam batuan dapat terjadi pada wilayah dengan iklim air yang ada pada dalam batuan akan meningkat ketika terjadi pembekuan air di dalamnya dan akan menyebabkan batuan menjadi mengembang dan meningkatkan tekanannya. Desakan dari pembekuan air tersebut akan menyebabkan batuan menjadi Garam yang MengkristalPenyebab pelapukan fisika yang ketiga adalah pengkristalan air garam. Pengkristalan air garam yang terjadi pada batuan sering terjadi pada daerah dengan kadar garam tinggi seperti air tanah atau pori – pori batuan terisi dengan air garam, di siang hari kandungan air yang ada di dalamnya akan menguap, kemudian garam akan mengkristal. Sedangkan pengkristalan tersebutlah yang pada akhirnya akan menyebabkan kerusakan pada Desakan yang Cukup TinggiPenyebab pelapukan fisika yang terakhir adalah adanya desakan yang cukup tinggi yang biasanya sering terjadi pada daerah dengan topografi yang tersebut dapat terjadi ketika terdapat desakan yang tinggi terhadap unsur bawah batuan pada masa batuan yang di atas yang akan terdorong dan menghancurkan strukturnya. Akibat peristiwa tersebut, batuan akan mulai rapuh perlahan – lahan hingga menyebabkan kelongsoran dengan ukuran yang kecil – Pendukung Pelapukan FisikaSeperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa pelapukan fisika terjadi karena adanya faktor fisik yang disebabkan secara alamiah. Lantas apa saja faktor – faktor tersebut? Berikut beberapa faktor pendukung yang dapat menyebabkan terjadinya pelapukan dan penyusutanPembekuan airSuhu udaraFaktor – faktor tersebutlah yang dapat mendorong terjadinya pelapukan fisika pada Pelapukan FisikaBeberapa faktor yang sudah disebutkan di atas mendorong terjadinya pelapukan fisika pada batuan. Apa saja sih, contoh dari pelapukan batuan yang disebabkan karena faktor – faktor tersebut? Supaya lebih jelas dan memahami pelapukan batuan, berikut kami sajikan beberapa contoh pelapukan yang Berada di Padang Pasir HancurContoh yang pertama kita ambil dari batuan yang mengalami pelapukan fisika di padang pasir. Meskipun dinamakan padang pasir, tidak hanya pasir saja yang ada di wilayah tersebut, melainkan juga tersebutlah yang akan mengalami kehancuran seiring dengan berjalannya wkatu secara perlahan – lahan. Batuan tersebut nantinya akan hancur dan akan membaur di antara butiran pasir, sekalipun dalam jangka waktu yang – batuan tersebut dapat melebur, melapuk, dan hancur karena adanya kontak dengan udara dan suhu secara langsung. Suhu yang ada di lingkungan padang pasir tergolong cukup ekstrim. Pasalnya, pada saat siang hari suhu di padang gurun sangat tinggi dan panas, sedangkan ketika malam hari adalah sebaliknya. Secara mendadak suhu akan berubah menjadi dan kondisi ekstrim yang terjadi berulang – ulang secara terus menerus dalam waktu yang panjang mendorong batuan menjadi lapuk dan hancur di wilayah padang pasir. Oleh karena itu, tak jarang kita menemukan batuan yang keropos di padang Batuan yang Diakibatkan Karena Terkena Tetesan Air Secara Terus MenerusContoh selanjutnya adalah batuan yang hancur diakibatkan terkena tetesan air hujan secara terus menerus. Sama halnya dengan peribahasa yang pernah kita dengan, hal tersebut merupakan sebuah perlu kita tekankan bahwa batuan sebenarnya memiliki struktur yang tidak terlalu keras. Sebanarnya batuan memiliki struktur yang biasa saja dan akan melunak ketika seiring dengan berjalannya waktu terus menerus terkena tetesan tersebut akan menyebabkan batuan menjadi hancur dan akan terbagi menjadi bagian yang lebih kecil. Dengan kekuatan air, air mampu membuat batuan menjadi lunak hingga menyebabkan batuan menjadi melapuk dan Hancur Karena Adanya Tekanan yang Berasal Dari Air Tanah yang MembekuContoh ketiga pelapukan fisika adalah hancurnya batuan akibat adanya tekanan yang berasal dari air tanah yang mengalami pembekuan dan menjadi es. Biasanya peristiwa pelapukan ini terjadi pada daerah dengan suhu rendah dan memiliki iklim yang saja pada puncak Jayawijaya di Indonesia yang memiliki suhu yang sangat rendah dan dingin, padahal memiliki iklim tropis. Hal tersebutlah yang akan menyebabkan air tanah yang ada menjadi tanah tersebut berada dalam pori – pori tanah maupun batuan dan akan berubah menjadi es. Tekanan dari es yang terbentuk tersebutlah yang akan mendorong hancurnya batuan karena terjadi yang Ada Pada Dinding – Dinging Jurang HancurSelanjutnya kita ambil contoh hancurnya batuan pada dinding – dinding jurang yang dapat terjadi karena adanya tekanan yang cukup tinggi. Biasanya hal terserbut dapat terjadi pada dinding jjurang dengan kondisi yang yang ada pada selah – selah bagian bawah akan mendapat tekanan yang cukup tinggi dari batuan yang berada di atasnya. Seiring dengan berjalannya waktu, batuan yang ada di bawah akan mengalami pengeroposan karena mendapat tekanan dalam jangka waktu yang karena itu, tak heran kita melihat peristiwa longsor pada jurang yang memiliki tingkat kecuraman yang tinggi. dinding jurang dapat rubuh karena pada bagian bawahnya mengalami pengeroposan tanpa Batuan Akibat Kristalisasi Garam pada Daerah PantaiContoh yang terakhir adalah terjadinya pelapukan batuan akibat kristalisasi garam yang biasanya terjadi pada daerah pantai. Air laut yang asin mengandung garam dengan kadar yang tinggi. air laut yang terkena sinar matahari secara langsung pada jangka waktu tertentu akan mengalami terdapat batuan juga di sekitar pantai. Kondisi tersebut memungkinkan air laut yang mengandung garam masuk ke dalam pori batuan tersebut. Struktur garam yang mengkristal akan mendorong batuan mengalami pelapukan akibat adanya tekanan. Tak jarang juga banyak batuan yang mengalami pengeroposan karena hal ini.

memengaruhiproses pelapukan adalah adanya organisme. Organisme marupakan hal yang cukup penting dalam proses pelapukan, seperti halnya dengan proses penguraian tumbuh- tumbuhan secara alami. Iklim dan cuaca Faktor berikut yang sangat kuat berkaitan dengan pelapukan adalah cuaca dan juga iklim (baca: iklim di Indonesia). Unsur-unsur cuaca dan
- Pelapukan adalah proses penghancuran atau perubahan batuan atau sedimen pada permukaan Bumi. Pelapukan dibedakan menjadi tiga berdasarkan faktor penyebabnya, yakni pelapukan biologi, pelapukan fisika, dan pelapukan dipicu oleh faktor yang berbeda, pelapukan diawali dengan batu yang berubah menjadi butiran batu kemudian menjadi lebih kecil lagi hingga terbentuk gumpalan tanah. Pelapukan biologi Dilansir dari Sciencing, pelapukan biologis adalah pelapukan adalah pelapukan yang disebabkan oleh organisme hewan, tumbuhan, jamur, dan mikroorganisme seperti bakteri. Pelapukan biologis dapat bekerja sama dengan pelapukan fisika dengan melemahkan batuan atau memaparkannya pada kekuatan pelapukan fisika atau kimia. Baca juga Sifat Fisika Tanah, dari Tekstur hingga Warna TanahPenyebab pelapukan biologi Pelapukan biologi disebabkan oleh aktivitas organisme dan mikroorganisme seperti hewan, tumbuhan, manusia, dan lumut. Berikut adalah penjelasan mengenai penyebab pelapukan biologi 1. Aktivitas hewan Hewan dapat berkontribusi pada pelapukan. Misalnya, hewan dapat berjalan di atas batu, merusaknya, atau mengikis permukaan batu. Hewan penggali seperti luak dapat memecah batu di bawah tanah atau membawanya ke permukaan sehingga batu tersebut terkena kekuatan pelapukan lainnya. Beberapa hewan langsung menggali ke dalam batu. Cangkang piddock adalah moluska, berkerabat dekat dengan kerang, yang menggunakan cangkangnya untuk membuat lubang di batu sebagai tempat tinggal. 2. Aktivitas manusia Aktivitas manusia juga dapat menyebabkan terjadinya pelapukan biologis. Baca juga Apa Itu Mudflow dan Perbedaannya dengan Tanah Longsor
PelapukanBiologi. Pelapukan Biologi atau Pelapukan Organik adalah pelapukan yang disebabkan oleh makhluk hidup . Penyebabnya adalah proses organisme yaitu hewan, tumbuhan dan manusia, yaitu: Hewan yang dapat melakukan pelapukan antara lain cacing tanah, serangga. Pengaruh yang disebabkan oleh tumbuhan ini dapat bersifat mekanik atau kimiawi.
Mahasiswa/Alumni Universitas Padjadjaran29 Maret 2022 0447Halo Canis, Kakak bantu jawab ya Jawaban untuk soal ini adalah C. Pelapukan merupakan peristiwa penghancuran massa batuan menjadi massa tanah yang terjadi secara fisika, kimia, dan biologis. Pelapukan fisika merupakan penghancuran secara mekanis dari batuan induk menjadi partikel-partikel kecil akibat pengaruh dingin, panas, angin, sinar matahari, iklim, cuaca, dan abrasi. Oleh karena itu, jawaban yang benar adalah C. Semoga membantu!
Faktor faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Pelapukan. Waktu. Pelapukan ini terjadi karena sebuah batuan sudah terlalu lama atau terlalu tua, hingga akhirnya batuan tersebut mengalami pelapukan. Bahkan waktu merupakan faktor pertama yang akan digunakan sebagai alasan mengapa pelapukan tersebut terjadi. Jenis batuan dan struktur batuan tersebut. Pelapukan merupakan proses pemusnahan batuan dari bentuk bongkahan menjadi granula yang sangat kecil. Pelapukan tersebut terbentuk melewati proses pelicinan batuan oleh daya eksogen. Di kawasan iklim tropis, air dan suhu yang sangat berpengaruh efek dari proses pelapukan batuan. Batuan yang mendapati pelapukan akan berganti berupa tanah, ketika tanah tersebut tidak bergabung dengan mineral lainnya maka tanah tersebut ialah tanah mineral. Proses Terjadinya Pelapukan Proses terjadinya pelapuka umumnya disebabkan oleh pengaruh cuaca suhu, curah hujan, kelembaban, atau angin. Karena itu pelapukan adalah penghancuran batuan dari bentuk gumpalan menjadi butiran yang lebih kecil bahkan menjadi hancur atau larut dalam air. Pelapukan dibagi dalam tiga macam, yaitu pelapukan mekanis, pelapukan kimiawi, dan pelapukan biologis. Pelapukan merupakan tenaga perombak pengkikisan oleh media penghancur. Proses pelapukan dapat dikatakan sebagai proses penghancuran massa batuan melalui media penghancuran, berupa Sinar matahari Air Gletser reaksi kimiawi kegiatan makhluk hidup organisme Faktor yang Mempengaruhi Pelapukan Dibawah ini terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pelapukan, antara lain Pengaruh struktur batuan terhadap pelapukan Yang dimaksud dengan struktur batuan disini adalah segala sifat fisis dan kimiawi batuan yang menyebabkan batuan yang satu berbeda dengan batuan lain. Sifat fisis misalnya kekerasannya, warnanya, belahannya, dan lain-lain. Sedangkan yang dimaksud dengan sifat kimiawi misalnya susunan unsur-unsur atau mineral-mineral pembentuknya. Batu kapur mempunyai sifat fisis dan susunan kimiawi yang berbeda dengan batuan andesit atau dengan basalt. Batuan-batuan tadi mempunyai daya tahan yang berlainan terhadap pengaruh cuaca, jadi berbeda daya tahannya terhadap pelapukan. Batuan yang pejal atau kompak mempunyai daya tahan terhadap pelapukan yang berbeda dengan batuan yang berpori poreus. Pengaruh iklim terhadap pelapukan Faktor ini ada yang mendorong untuk mempercepat proses pelapukan dan ada pula yang kurang mendorong. Pada umumnya iklim yang panas dan lembab, lebih cepat melapukan batuan dari pada iklim lainnya. Selain dari pengaruh terhadap tingkat kecepatan proses pelapukan batuan, iklimpun berpengaruh terhadap macam pelapukan yang berlangsung. Agaknya pelapukan kimia lebih penting di daerah humid dari pada di daerah arid, sedangkan pelapukan fisis di daerah arid lebih penting dari pada di daerah humid. Namun hal ini tidak berarti bahwa jenis pelapukan lainya tidak terjadi. Jadi jenis batuan yang sama dengan sifat-sifat fisis dan kimia yang sama akan mengalami pengaruh iklim yang berbeda. Pengaruh topografi terhadap pelapukan Pengaruh topografi terhadap pelapukan kebanyakan dalam bentuk tidak langsung. Makin curam kemiringan suatu lereng makin mudah hasil pelapukan mengalami pengangkutan. Akibatnya di tempat itu hanya akan terdapat lapisan hasil pelapukan yang tipis saja atau sama sekali tidak ada. Oleh karena batuan induk tidak tertutup oleh lapisan hasil pelapukan, maka pengaruh cuaca tidak terhambat dan proses pelapukan pun berlangsung terus. Lain halnya yang terjadi pada lereng yang landai. Disini hasil pelapukan tetap tinggal pada tempatnya menutupi batuan induk dengan lapisan yang makin lama makin tebal. Dengan demikian pengaruh cuaca terhadap batuan induk semakin kecil pula. Ini berarti mengurangi kecepatan pelapukan batuan di tempat itu. Disamping pengaruhnya terhadap pengangkutan hasil pelapukan, maka topografi juga mempengarui suhu, jenis/jumlah curah hujan, serta jenis jumlah tumbuh-tumbuhan. Semuanya itu secara tidak langsung mempengaruhi macam dan jenis pelapukan yang terjadi di tempat itu. Semakin tinggi letak suatu tempat di permukaan bumi, maka suhunya semakin rendah. Demikian pula jumlah curah hujan di lereng dan puncak pegunungan yang menghadap ke arah datangnya angin, relatif lebih tinggi bila dibandingkan dengan curah hujan pada lembah-lembah. Pengaruh tumbuh-tumbuhan terhadap pelapukan batuan Tumbuh-tumbuhan mempengaruhi pelapukan batuan dengan 2dua cara. Secara mekanis, karena akar tumbuh-tumbuhan dapat menembus batuan. Pertambahan panjang dan besar akar tumbuh-tumbuhan dapat memecahkan batuan yang ditembusnya. Secara kimia, prosesnya yaitu karena sisa-sisa tumbuh-tumbuhan yang telah membusuk dapat mengurangi asam arang dan asam humus yang merupakan faktor pelapuk yang kuat. Oleh karena itu jenis dan banyaknya tumbuh-tumbuhan di suatu daerah sangat besar pengaruhnya terhadap proses pelapukan. Sebenarnya antara tumbuh-tumbuhan dan hasil pelapukan terdapat hubungan timbal balik karena tumbuh-tumbuhan hidup pada hasil pelapukan batuan yang telah menjadi tanah, sebaliknya proses pelapukan dapat dipercepat oleh adanya tumbuh-tumbuhan. Berikut ini terdapat tiga jenis jenis pelapukan, antara lain 1. Pelapukan Kimia Pelapukan kimia merupakan pelapukan batuan yang mengakibatkan komposusunan sisi batuan dan bentuk batuan berganti. Akibat pelapukan kimia ialah karena terdapatnya proses kimia dengan mineral batuan dan air maupun humiditas udara. Adapun faktor-faktor yang memengaruhi pelapukan kimiawi yaitu sebagai berikut. Komposisi Batuan Ada mineral yang mudah bereaksi dengan air, oksigen dan gas asam arang, ada juga yang sulit. Bagi mineral yang mudah bereaksi dengan air, oksigen dan gas asam arang akan lebih cepat lapuk daripada mineral yang sulit bereaksi dengan air, oksigen dan gas asam arang. Iklim Daerah yang iklim basah dan panas, misalnya hujan tropis akan mempercepat proses reaksi kimia, sehingga batuan menjadi cepat lapuk. Ukuran Batuan Makin kecil ukuran batuan, makin intensif reaksi kimia pada batuan tersebut, berarti makin cepat pelapukannya. Vegetasi dan Binatang Dalam hidupnya, vegetasi dan binatang menghasilkan asam-asam tertentu, misalnya oksigen dan gas asam arang, sehingga mudah bereaksi dengan batuan dan mempercepat pelapukan pada batuan. 2. Pelapukan Fisika Pelapukan fisika merupakan proses pemusnahan batuan secara fisis tanpa mendapati transformasi susunan batuan. Pelapukan fisika dapat diakibatkan oleh pengembangan, penyusunan air dalam pori-pori batuan, transformasi temperatur secara serempak dan perbandingan siang dan malam yang besar. Ada 5 faktor yang memegang peranan penting dalam pelapukan fisika, antara lain Pemuaian batuan akibat berkurangnya beban. Proses ini terjadi pada batuan yang semula tertimbun di dalam lapisan kulit bumi oleh lapisan batuan lain. Kemudian batuan yang menimbuninya sedikit demi sedikit tererosi, sehingga ketebalannya berkurang, yang berarti tekanan terhadap lapisan batuan yang ada di bawahnya semakin berkurang. Oleh peristiwa itu batuan tadi mengalami pemuaian dan terjadilah retakan-retakan yang makin lama makin bertambah lebar, sehingga memungkinkan batuan tersebut terpecah-pecah. Salah satu contohnya adalah yang terjadi pada batuan granit yaitu sejenis batuan beku dalam yang mempunyai struktur berlapis-lapis atau retak-retak setelah tersingkap di permukaan bumi. Pembentukan kristal-kristal dalam celah-celah atau lapisan-lapisan batuan Proses ini terjadi di daerah beriklim dingin. Di daerah ini suhu udara pada siang hari panas, sehingga yang ada pada celah-celah batuan dalam bentuk cair. Pada malam hari suhu turun sampai beberapa derajat di bawah nol. Penurunan suhu yang demikian maka air tadi membeku menjadi Kristal Es. Perubahan suhu Perubahan suhu selain dari erat kaitannya dengan pembentukan kristal-kristal es seperti telah dikemukakan berpengaruh pula terhadap pelapukan batuan dalam bentuk lain. Perubahan suhu dalam hal ini tidak perlu sampai mencapai titik beku. Batuan terdiri dari kristal-kristal yang berbeda koefisien pemuaiannya besarnya pemuaian setiap ditingkatkan panasnya 10C. oleh karena itu kalua suhunya naik maka pemuaian kristal-kristal pembentuk batuan tidak sama. Demikian pula kalau suhunya turun maka pengkerutannya tidak sama. Oleh karena sering terjadi perubahan suhu hubungan antara kristal-kristal pada bagian luar batuan menjadi longgar, akhirnya retak-retak dan mengelupas. Pengelupasan ini disebut exfoliasi massa. Apabila kristal-kristal pembentuk batuan itu lepas-lepas menjadi butir-butir yang terpisah-pisah maka prosesnya disebut exfoliasi peristiwa itu tidak terjadi karena perubahan suhu tidak mempengaruhinya. Kegiatan organisme Pengaruh organisme terhadap pelapukan fisis tidak besar. Yang dimaksud dengan organisme disini adalah tumbuh-tumbuhan, hewan dan manusia. Pengaruh akar, tumbuh-tumbuhan terhadap pelapukan batuan telah diuraikan pada bagian yang lalu. Disini hanya akan ditegaskan bahwa pengaruh tumbuh-tumbuhan tidak terbatas hanya pada tumbuh-tumbuhan berakar besar dan panjang, karena akar lumut pun mampu melapukan batuan. Misalnya lumut yang tumbuh di atas batuan yang terletak di tempat lembab, akan menyebabkan terjadinya exfoliasi masa pada bagian luar batuan tersebut. Pengaruh hewan, yaitu semut, anjing tanah, dan binatang-binatang lain yang hidup dalam lapisan tanah sering mengangkut butir-butir batuan dari dalam tanah ke permukaan. Walaupun pengaruhnya sangat kecil namun hal ini penting untuk diketahui. Selain dari itu tidak kurang pentingnya pengaruh manusia terhadap pelapukan ini, baik yang langsung maupun tidak langsung. Namun perbuatan manusia sering dipisahkan dari pengaruh terhadap proses pelapukan ini karena manusia merupakan makhluk budaya yang memiliki kemampuan tersendiri. Penarikan oleh koloid-koloid tanah Koloid tanah ialah bahan mineral dan bahan organisme yang sangat halus, sehingga mempunyai luas permukaan yang sangat tinggi persatuan berat. Koloid berasal dari kata Yunani yang berarti seperti lem. Yang termasuk ke dalam koloid tanah adalah liat koloid anorganik dan humus koloid organik. Karena kemampuannya untuk manarik butir-butir batuan lain, maka apabila koloid ini berdampingan dengan batuan induk maka bagian luar batuan itu akan tertarik oleh koloid-koloid tanah menjadi bagian-bagian kecil sehingga terlepas dari kesatuannya. Partikel-partikel koloid yang sangat halus disebut micell micro cel umumnya bermuatan listrik negatif. Apabila bersentuhan dengan ion-ion bermuatan listrik negatif kation, maka kation tersebut akan tertarik. Dengan proses demikian maka bagian luar dari batuan induk akan terceraiberai menjadi butir-butir kecil. Sifat penting dari pelapukan fisis ialah bahwa dengan pelapukan ini tidak mengubah susunan kimiawi batuan, karena hanya terpecah saja. 3. Pelapukan Biologi Pelapukan biologi merupakan rusaknya batu-batuan akbiat aktivitas makhluk hidup. Aktivitas makhluk hidup ini ada yang bersifat mekanik dan kimiawi. Aktivitas mekanik menimbulkan pelapukan biomekanik. Contohnya, manusia memecah batu, mengolah tanah, menggali lubang tambang, pijakankaki hewan-hewan besar menimbulkan lubang hingga tanah longsor, dan desakan akar dapat memecah batuan atau tembok. Penyebabnya adalah proses organisme yaitu binatang tumbuhan dan manusia, binatang yang dapat melakukan pelapukan antara lain cacing tanah, serangga. Dibatu-batu karang daerah pantai sering terdapat lubang-lubang yang dibuat oleh yang disebabkan oleh tumbuh tumbuhan ini dapat bersifat mekanik atau kimiawi. Pengaruh sifat mekanik yaitu berkembangnya akar tumbuh-tumbuhan di dalam tanah yang dapat merusak tanah disekitarnya. Pengaruh zat kimiawi yaitu berupa zat asam yang dikeluarkan oleh akar- akar serat makanan menghisap garam makanan. Zat asam ini merusak batuan sehingga garam-garaman mudah diserap oleh akar. Manusia juga berperan dalam pelapukan melalui aktifitas penebangan pohon, pembangunan maupun penambangan. Contoh Pelapukan Berikut ini terdapat tiga contoh yang terjadi pada pelapukan, antara lain 1. Contoh Pelapukan Biologi Terdapat beberapa contoh dari pelapukan biologi, antara lain sebagai berikut Lumut yang bertunas di bidang batuan menguatkan batuan transformasi degradasi. Melempemnya bidang batuan efek dari proses peresapan akar dan tingginya pH di sekeliling bidang batuan tersebut efek dari ekskresi sisa metabolisme lumut untuk membuat bidang batuan transformasi korosi Penerobosan akar tumbuhan ke dalam ruang batuan untuk mengapit batuan sehingga batuan transformasi keretakan 2. Contoh Pelapukan Kimia Terdapat beberapa contoh dari pelapukan kimia, antara lain sebagai berikut Proses penghancuran batuan kapur gamping efek dari bidsan dengan air Hidrolisis air hujan mengakibatkan naiknya fase keasaman di sekeliling batuan. Ion H+ menguatkan terbentuknya korosi batuan Oksidasi batuan yang kaya mineral besi menguatkan hubungan mineral di bidang batuan berupa layuh dan terungkai 3. Contoh Pelapukan Fisika Terdapat beberapa contoh dari pelapukan fisika, antara lain sebagai berikut Pada siang hari sebentuk batu mendapati pengembangan karena efek panas matahari dan malam harinya akan menyusut karena efek udara yang dingin Hancurnya batuan gurun efek dari transformasi iklim harian secara berlebihan Penghabluran air garam pada batuan di ekosistem pesisir Terjadi longsor batuan di kawasan topografi yang terjal Dampak Pelapukan Dibawah ini terdapat beberapa dampak pelapukan, antara lain 1. Dampak Positif Dibawah ini terdapat dua dampak positik pada pelapukan, antara lain Aktivitas pelapukan dapat menghasilkan bentuk muka bumi yang indah dan menjadi objek wisata, contohnya Grand Canyon di Amerika Serikat. Pelapukan di daerah kapur dapat membentuk gua-gua yang mempunyai stalaktit dan stalagmit yang dapat menjadi tujuan wisata, contoh Goa Maharani di Lamongan, Goa Jatijajar dan Goa Petruk di Kebumen. 2. Dampak Negatif Dibawah ini terdapat dua dampak negatif pada pelapukan, antara lain Sebagai tenaga destruktif, pelapukan dapat merusak batu-batuan termasuk bangunan-bangunan, terutama pada bagian dinding-dindingnya sehingga sangat merugikan manusia. Pelapukan juga dapat merusak batu-batu candi peninggalan sehingga sangat merugikan manusia. Candi adalah peninggalan dari nenekmoyang yang harus kita lestarikan Demikian Pembahasan Tentang Pelapukan Pengertian, Proses, Faktor, Jenis dan Dampak dari Kami Semoga Bermanfaat Bagi Para Pembaca Proses Terjadinya PelapukanFaktor yang Mempengaruhi PelapukanPengaruh struktur batuan terhadap pelapukanPengaruh iklim terhadap pelapukanPengaruh topografi terhadap pelapukanPengaruh tumbuh-tumbuhan terhadap pelapukan batuanJenis Jenis Pelapukan1. Pelapukan Kimia2. Pelapukan Fisika3. Pelapukan BiologiContoh Pelapukan1. Contoh Pelapukan Biologi2. Contoh Pelapukan Kimia3. Contoh Pelapukan FisikaDampak Pelapukan1. Dampak Positif2. Dampak Negatif PelapukanFisika; Pelapukan fisika ialah proses pemusnahan batuan secara fisis tanpa mendapati transformasi susunan batuan. Pelapukan fisika dapat diakibatkan oleh pengembangan, penyusunan air dalam pori-pori batuan, transformasi temperatur secara serempak dan perbandingan siang dan malam yang besar.
Daftar Isi1 Pengertian Pelapukan2 Macam-macam Pelapukan3 Faktor &Proses Pelapukan4 Proses Pelapukan Biologis pelapukan organik5 Jenis Pelapukan Mekanis atau Pelapukan Organis/Biologis6 Dampak Pelapukan7 Contoh Pelapukan Biologis Pelapukan merupakan proses alamiah akibat bekerjanya gaya-gaya alam baik secara fisik maupun kimiawi yang menyebabkan terjadinya pemecah belahan, penghancuran, transformasi batuan, dan mineralmineral penyusunnya menjadi materi lepas regolit di permukaan bumi. Hanafiah, 20051 Proses yang berhubungan dengan penghancuran bahan yg berasal dari The processes by which rock is broken into smaller pieces by the action of the weather–proses dimana batu dipecah menjadi potongan kecil oleh aksi cuaca– Cambridge Dictionary Disintegration or alteration of rock in its natural or original position at or near the Earth’s surface through physical, chemical, and biological processes induced or modified by wind, water, and climate–disintegrasi atau perubahan batuan dalam posisi alami atau asli pada atau dekat permukaan bumi melalui fisik, kimia, biologi dan proses induksi atau dimodifikasi oleh angin, air, dan iklim— Encyclopedia Britannica The action of the weather conditions in altering the color, texture, composition, or form of exposed objects; specifically the physical disintegration and chemical decomposition of earth materials at or near the earth’s surface –aksi kondisi cuaca dalam mengubah warna, tekstur, komposisi, atau bentuk benda terkena; khususnya disintegrasi fisik dan dekomposisi kimia bahan bumi pada atau dekat permukaan bumi—Encyclopedia Britannica dictionary Pelapukan merupakan proses alterasi dan fragsinasi batuan dan material tanah pada dan/atau dekat permukaan bumi yang disebabkan karena proses fisik, kimia dan/atau biologi Wikipedia Indonesia Macam-macam Pelapukan Pelapukan mekanis atau sering disebut pelapukan fisis adalah penghancuran batuan secara fisik tanpa mengalami perubahan kimiawi. Penghancuran batuan ini bisa disebabkan oleh akibat pemuaian, pembekuan air, perubahan suhu tiba-tiba, atau perbedaan suhu yang sangat besar antara siang dan malam. Untuk lebih jelasnya bagaimana perubahan itu, perhatikan baik-baik berikut ini Akibat pemuaian Akibat Pembekuan Air Akibat perubahan Suhu tiba-tiba Perbedaan Suhu yang besar antara Siang dan Malam Pelapukan kimiawi adalah pelapukan yang terjadi akibat peristiwa kimia. Biasanya yang menjadi perantara air, terutama air hujan. Tentunya Anda masih ingat bahwa air hujan atau air tanah selain senyawa H2O, juga mengandung CO2 dari udara. Oleh karena itu mengandung tenaga untuk melarutkan yang besar, apalagi jika air itu mengenai batuan kapur atau karst. Batuan kapur mudah larut oleh air hujan. Oleh karena itu jika Anda perhatikan pada permukaan batuan kapur selalu ada celah-celah yang arahnya tidak beraturan. Hasil pelapukan kimiawi di daerah karst biasa menghasilkan karren, ponor, sungai bawah tanah, stalagtit, tiang-tiang kapur, stalagmit, atau gua kapur. Mungkin Anda pernah melihat orang sedang memecahkan batu. Batu yang besar itu dihantam dengan palu menjadi kerikil-kerikil kecil yang digunakan untuk bahan bangunan. Atau mungkin Anda pernah melihat burung atau binatang lainnya membuat sarang pada batuan cadas, lama kelamaan batuan cadas itu menjadi lapuk. Dua ilustrasi ini merupakan contoh pelapukan biologis. Faktor &Proses Pelapukan Pelapukan batuan disebabkan 3 faktor Pelapukan biologi pelapukan yg disebabkan oleh kegiatan makhluk hidup, misalnya oleh lumut, akar tanaman Pelapukan kimia proses pelapukan yg disertai perubahan struktur kimia batuan, misalnya proses oksidasi oleh oksigen dan proses hidrolis oleh air.Ø Pelapukan fisika proses pelapukan tanpa disertai perubahan komposisi, misalnya pengaruh sinar matahari, perubahan temperatur pemanasanØ & pendinginan. Proses Pelapukan Biologis pelapukan organik Pelapukan biologis disebabkan oleh makhluk hidup yang memecah batu baik secara fisik maupun kimia. Makhluk hidup penyebab pelapukan ini mencakup berbagai macam organisme dari bakteri hingga tanaman dan hewan. Misalnya, lumut memainkan peran penting dalam pelapukan karena mereka kaya akan agen chelating, yang menangkap unsur-unsur logam dari batuan yang lapuk. Beberapa lumut hidup di permukaan batu epilithic, beberapa aktif hingga menembus permukaan batuan / dalam batuan endolithic, dan yang lain hidup di cekungan dan retakan di batu chasmolithic. Sering kali terjadi kebingungan dalam membedakan antara erosi dan pelapukan. Meskipun pada dasarnya terlihat seperti peristiwa atau proses yang sama, sering kali hal ini yang berakibat menyamakan erosi dengan pelapukan. Hal sebenarnya adalah ada perbedaan yang sangat mendasar antara erosi dan pelapukan. Erosi terjadi pada saat partikel batuan pada umumnya terlepas oleh peristiwa pelapukan berpindah dari batuan asalnya. Hal ini dapat diakibatkan ole gravitasi, udara angin, air, atau es. Pelapukan sendiri merupakan peristiwa yang menyebabkan partikel – partikel batuan terlepas. Salah satu cara yang paling mudah untuk mengingat perbedaan pelapukan dan erosi adalah jika gaya fisika atau kimia menyebabkan terlepasnya partikel batuan dan partikel tersebut masih berada ditempat ia jatuh, maka peristiwa tersebut pelapukan. Akan tetapi bila partikel tersebut mulai bergerak atau berpindah, peristiwa perpindahan tersebut adalah erosi. Jenis Pelapukan Berdasarkan proses terjadinya dan faktor penyebabnya pelapukan, pelapukan digolongkan ke dalam 3 golongan, yaitu Pelapukan Mekanis atau Fisis Pelapukan mekanis atau sering disebut pelapukan fisis adalah Pelapukan yang bersifat merombak batuan tanpa ada perubahan kimia paada mineral-mineral penyusunnya. Penghancuran batuan ini bisa disebabkan oleh akibat pemuaian, pembekuan air, perubahan suhu tiba-tiba, atau perbedaan suhu yang sangat besar antara siang dan malam. Pelapukan kimiawi adalah pelapukan yang terjadi akibat reaksi kimia pada batuan, seperti oksidasi, karbonasi, dan dehidrasi atau penguapan. Pelapukan kimiawi selain mengubah bentuk dari batuan dan juga merubah struktur kimianya Pelapukan Organis/Biologis Kita pernah melihat orang sedang memecahkan batu. Batu yang besar itu dihantam dengan palu menjadi kerikil-kerikil kecil yang digunakan untuk bahan bangunan. Kita juga pernah melihat burung atau binatang lainnya membuat sarang pada batuan cadas, lama kelamaan batuan cadas itu menjadi lapuk. Dua ilustrasi ini merupakan contoh pelapukan biologis. Dampak Pelapukan Pelapukan biologis atau disebut juga pelapukan organis terjadi akibat proses organis. Pelakunya adalah mahluk hidup, bisa oleh tumbuh-tumbuhan, hewan, atau manusia. Akar tumbuh-tumbuhan bertambah panjang dapat menembus dan menghancurkan batuan, karena akar mampu mencengkeram batuan. Bakteri merupakan media penghancur batuan yang ampuh. Cendawan dan lumut yang menutupi permukaan batuan dan menghisap makanan dari batu bisa menghancurkan batuan tersebut Binatang yang dapat melakukan pelapukan antara lain cacing tanah, serangga. Dibatu-batu karang daerah pantai sering terdapat lubang-lubang yang dibuat oleh binatang. Pengaruh yang disebabkan oleh tumbuh tumbuhan ini dapat bersifat mekanik atau kimiawi. Pengaruh sifat mekanik yaitu berkembangnya akar tumbuh-tumbuhan di dalam tanah yang dapat merusak tanah disekitarnya. Pengaruh zat kimiawi yaitu berupa zat asam yang dikeluarkan oleh akar- akar serat makanan menghisap garam makanan. Zat asam ini merusak batuan sehingga garam-garaman mudah diserap oleh akar. Manusia juga berperan dalam pelapukan melalui aktifitas penebangan pohon, pembangunan maupun penambangan. Contoh Pelapukan Biologis Dalam kehidupan sehari-hari, proses pelapukan sering terjadi. batu kecil yang terus ditetesi oleh air hujan maupun air biasa lama kelamaan akan melapuk dan menjadi tanah. peristiwa itu sering disebut dengan pelapukan fisika. batu yang ditumbuhi lumut lama kelamaan akan pecah dan hancur. peristiwa tersebut sering disebut pelapukan masih banyak lagi contoh-contoh yang berperan dalam proses pelapukan bemacam-macam pelapukan biologi pelapukan organik tenaga penghancurnya berupa makhluk hidup. contohtumbuhan, hewan dan manusia pelapukan fisika mekanik tenaga penghancurnya adalah temperatur, suhu, udara, air dan lain-lain pelapukan kimia dekomposisi tenaga penghancurnya perupa zat kimia. contohsenyawa, oksigen, atom, dan lain-lain Demikianlah artikel dari mengenai Pelapukan Biologi Pengertian, Contoh, Faktor Penyebab,Macam, Jenis, Dampak, semoga artikel ini bermafnaat bagi anda semuanya.
terjawab• terverifikasi oleh ahli Pelapukan berikut yang disebabkan oleh faktor fisis adalah . A. Akar tumbuhan menembus batu, sehingga batu terbelah B. Serasah daun dimakan dan dihancurkan oleh luing C. batu digurun terbelah akibat cuaca ekstrim D. Terbentuknya stalaktit di gua kapur Contoh bakteri pengikat nitrogen di dalam tanah adalah

Jawaban yang benar adalah B. batu digurun terbelah akibat cuaca ekstrim. Mari simak pembahasan berikut. Tanah merupakan lapisan yang berada di permukaan bumi. Tanah tersusun atas mineral dan bahan organik. Tanah terbentuk dari proses pelapukan bebatuan. Salah satu pelapukan yang terjadi yaitu pelapukan fisika, dimana proses pelapukan bebatuan disebabkan oleh faktor fisis. Faktor fisis meliputi suhu udara, cuaca/iklim, tekanan, dan kristalisasi garam. Sehingga pernyataan di atas yang termasuk dalam pelapukan fisika yaitu batu digurun terbelah akibat cuaca ekstrem karena cuaca merupakan salah satu faktor fisis. Dengan demikian, pilihan jawaban yang benar adalah B.

6511s.
  • zgp0iv3bfh.pages.dev/55
  • zgp0iv3bfh.pages.dev/314
  • zgp0iv3bfh.pages.dev/439
  • zgp0iv3bfh.pages.dev/29
  • zgp0iv3bfh.pages.dev/66
  • zgp0iv3bfh.pages.dev/430
  • zgp0iv3bfh.pages.dev/520
  • zgp0iv3bfh.pages.dev/477
  • pelapukan berikut yang disebabkan oleh faktor fisis adalah